“ WA LAANTASHAB JAAHILAN LA YARDLO 'AN NAFSIHI KHOIRUN
MIN AN TASHAB ‘AALIMAN YARDLO 'AN
NAFSIHI’'. Berkawan dengan orang bodoh, yang buta huruf yang tidak dikuasai
nafsunya malah dapat menguasai mengarahkan nafsunya, itu lebih baik dari pada
berkawan dengan orang alim orang pandai tetapi masih dikuasai oleh nafsunya,
yang senantiasa nuruti nafsunya. Yang senantiasa LINNAFSI BINNAFSI yang senantiasa
berbuat perbuatan yang dikecam oleh Alloh SWT, perbuatan yang merugikan pada
umat dan masyarkat sekalipun alim, tapi ilmunya itu berbahaya, tidak manfaat !.
كُلُّ عَالِمٍ لاَ
يَنْفَعُ بِعِلْمِهِ هُوَ وَإِبْلِيْسُ سَوَآءٌ
Semua
orang alim, orang yang tahu, tapi tidak memanfaatkan ilmunya, tidak
memanfaatkan apa yang dia ketahui, itu sama dengan iblis. Diantara kita para
hadirin-hadirot, sudah tahu LILLAH BILLAH itu apa. Sampai di manakah
konsekwensinya kita para hadirin-hadirot terhadap apa yang kita ketahui itu
mari para hadirin-hadirot, kita koreksi. Kita tahu ilmu LILLAH BILLAH LIROSUUL BIRROSUL, tahu LINNAFSI
BINNAFSI.apa sudah konsekwen!. Semua orang alim orang yang berilmu yang tidak
konsekwen dengan ilmunya, itu sama dengan iblis bahkan lebih sesat dan lebih
menyesatkan dari pada iblis!.
No comments:
Post a Comment