AL
HIKAM I hal 42
{مِنْ
عَلاَمَاتِ مَوْتِ اْلقَلْبِ عَدَمُ اْلحُزْنِ عَلَى مَا فَاتَكَ مِنَ
اْلمُوَافَقَاتِ وَتْرُكُ اْلنِدَمِ عَلَى مَا فَعَلْتَهُ مِنْ وُجُودِ
اْلزَّلاَّتِ}
(Setengah
dari pada tanda-tandanya hati yang mati, yaitu dia tidak merasa menyesal atau
susah prihatin atas keglonjomannya melalaikan kewajiban-kewajiban tho’at atau
atas berlarut-larutnya menjalankan maksiat).
Jika orang hatinya mati, dengan sendirinya dikecam oleh Alloh SWT. Hati
yang mati, dengan sendirinya tidak dapat melihat hidayah dari Alloh SWT !.
Gelap baginya !. Dia tidak dapat membedakan mana yang haq yang benar, dan mana
yang bathil, tidak tahu mana yang menguntungkan dan mana yang merugikan !.
Sebaliknya, tanda-tandanya hati yang hidup, disini dikatakan :
وَعَلاَمَةُ
حَيَاتِهِ بِاْلأَنْوَارِ اْلإِلَهِيَاتِ وَإِنْ لَمْ تُدْرِكْهَا لِغَلَظٍ
حِجَابِكَ خُزْنُكَ عَلَى مَافَاتَكَ مِنَ الطَّاعَاتِ وَالنّدِمُكَ عَلَى مَا
فَعَلْتَ مِنَ الَّزلاَتِ فَالتَّفْرآ بِصُوْرِ اْلأَعْمَالِ مِنْكَ فَرْحًا
شَدِيْدًا وَتَعَتُّمُ عَلَى اْلمُخَالِفَاتِ وَذَلِكَ دَلِيْلُ عَلَى أَنَّكَ
مِنْ أَهْلِ اْلمُحِبُّوْيَيْنَ للهِ فَجِدَ فٍي السَّيْرِ وَلاَ تَكَسُلُ
Tanda-tandanya hati yang hidup, atau alamatnya diridhoi oleh Alloh SWT,
alamatnya diampuni oleh Alloh SWT, yaitu ketika sedang tledor sedang glonjom,
dia secepat kilat sudah tobat dan prihatin. Prihatin karena tledor atau
glonjom, lebih-lebih sampai berlarut-larut kedalam maksiat. Dan diwaktu dapat
menjalankan tho’at dan bertobat, dia menjadi bungah gembira. Gembira bukan
gembira yang menyombongkan dada, tapi bungah gembira karena ditolong oleh Alloh
SWT. Bungah karena mendapat ridho Alloh. Jadi boleh dikatakan bahwa orang
menjalankan tho’at, melakukan perbuatan-perbuatan yang membuahkan manfaat bagi
ummat dan masyarakat, itu tandanya dia diridhoi oleh Alloh SWT. Justru itu dia
menjadi gembira mendapat ridho dari Alloh SWT. Dia berbuat perbuatan yang
diridhoi Alloh SWT yang memberi manfaat dari ummat dan masyarakat, baik lahiriyah
maupun batiniyah. Ketika sedang berlarut-larut menjerumus kedalam maksiat, dia
susah prihatin, sebab merasa dibendu oleh Alloh SWT. Merugikan ummat dan
masyarakat, sekalipun wujud lahirnya seperti memberi manfaat. Malah, sekalipun
lahirnya kelihatan menguntungkan, tapi karena berbuat yang tidak diridhoi Alloh
SWT, itu sesungguhnya merugikan masyarakat!. Jika hatinya hidup dia cepat susah
prihatin dan tobat karena melakukan hal-hal yang dibendu oleh Alloh SWT!.
Para hadirin hadirot, mari ditinjau pengalaman kita bagaimana !. Kita tidak
lepas berbuat baik atau berbuat buruk, tidak lepas dari perbuatan-perbuatan
yang diridhoi Alloh dan menguntungkan dan dari perbuatan-perbuatan yang dikecam
Alloh dan merugikan. Perbuatan yang tidak baik dan tidak buruk, dalam suatu
segi dapat dikatakan baik. Tapi dari segi lain juga dapat dipandang buruk, jika
dipandang dari yang baik. Ringkasnya, perbuatan hanya ada dua macam. Diridhoi
Alloh SWT, atau dikecam dibendu Alloh SWT.
Oleh karena itu mari kita periksa diri kita masing-masing, diridhoi Alloh
SWT-kah atau dibendu dikecam Alloh SWT, ini kita masing-masing bisa mengetahui
berdasarkan alamat-alamat tersebut diatas!. Hati kita masing-masing ini hidup
atau mati, para hadirin hadirot ?. Jika mati, hati kita mati, alangkah rugi
kita terutama besok pada yaumul qiyaamah. Akibat matinya hati didunia, akan
dirasakan diakhirot sak jeg jumbleg selama-lamanya, para hadirin hadirot !.
Sebaliknya, hati yang hidup ketika didunianya, dia akan memetik buah diakhirot
untuk selama-lamanya, para hadirin hadirot, mari diri kita masing-masing kita
tinjau!. Dan mari para hadirin hadirot, kita di beri akal, dan sedikit banyak
menyadari bahwa kita semua ini adalah hamba Alloh yang senantiasa diberi suatu
pemberian nikmat fadhol yang sebanyak-banyaknya setiap detik dalam segala segi.
Mari para hadirin
hadirot, kita senantiasa cancut tali wondo untuk berbuat perbuatan yang
diridhoi Alloh SWT wa Rosuulihi saw !. Yang menghasilkan manfaat bagi ummat dan
masyarakat!. Terutama dalam bidang kesadaran kepada Alloh wa Rosuulihi saw!.
segala perbuatan apa saja jika tidak dilandasi kesadaran, akan mengakibatkan
kerugian yang sangat besar..bersambung
No comments:
Post a Comment