Dus! ada orang yang (tapi jarang) menjadi sadar tanpa
berjuang tanpa usaha tanpa mujahadah-mujahadah. Tahu-tahu dia dijadikan budi
tarik oleh Alloh SWT. “AHKDHOMUN NAASI JADHBAN AL ANBIYA' yang paling besar
mendapat jadhbu tarikan adalah para anbiak dan Mursaluun ‘alaihimus sholaatu
wassalam Tapi itu jarang sekali Umumnya ya dengan berjuang dengan usaha dengan
mujahadah-mujahadah. Sesungguhnya berjuang atau usaha atau mujahadah itupun
ditarik oleh Alloh SWT. Ditarik dengan jalan perjuangan, usaha atau mujahadah.
Ya sama dengan soal lahiriyah. Orang kaya misalnya. Pada umunmya dari hasil
berjuang usaha, bekerja dengan gigihnya. Tapi ya mungkin ada tapi jarang sekali
tahu-tahu menjadi orang yang kaya mendadak. Entah bagaimana jalannya. Mungkin
mendapat warisan dan lain-lain. begitu juga soal kesadaran.
وَلِذَا قِيْلَ
نِِهَايَةُ السَّالِكِ بِدَايَةُ الْمَجْذُوْبِ
Maka dikatakan “titik” penghabisan dari “Salikin”
merupakan titik permulaan bagi “Majdhuubiin”. Saalik yang sudah sampai ke
tingkat bebas dari imprialis nafsunya merupakan titik, permulaan dia dijadhbu
ditarik. Atau dibalik.
نِِهَايَةُ
الْمَجْذُوْبِ بِدَايَةُ السَّالِكِ
Artinya:
Orang yang majdhub ditarik tidak melalui jalan usaha
akhirnya juga akan berjuang usaha dan mujahadah-mujahadah dan lain-lain. Yaitu
dalam rangka “Yukti Kulladhii haqqin haqqoh”. Dia usaha dan berjuang tapi
hatinya senantiasa kepada Alloh.
وَوَرَدَ اَعْظَمُ
النَّاسِ جَذَابًا اْلاَنْبِيَاءِ
Yang paling besar ditariknya adalah para anbiya' wal
mursalin otomatis makin tinggi kedudukannya, makin besar menariknya.
وَذَالِكَ أَنَّ
الْمُسْتَدِلُ بِهِ عَرَفَ الْحَقِّ فَأَثْبَتَ الاَمْرَ مِنْ وُجُوْدِ اَصْلِهِ
,وَاْلاِ سْتِدْلاَلُ عَلَيْهِ مِنْ عَدَمِ
الْوُصُوْلِ اِلَيْهِ وَاِلاَّفَمَتَى حَتَّى يَسْتَدِِلَّ عَلَيْهِ وَمَتَى
بَعُدَ حَتَّى تَكُوْنَ الآثَارُ هِىَ الَّتِى تُوْصِلُ اِلَيْهِ
Tapi dikatakan ada dua macam, orang yang menuju
kesadaran kepada Alloh. Yang pertama membuat makhluk sebagai dalil kepada Alloh
dan yang kedua menjadikan Alloh sebagai petunjuk untuk menunjukkan makhluk.
Maklum yang pertama tadi belum sadar kepada Alloh SWT sehingga makhluk dianggap
mampu menunjukkan kepada KHOLIQ Ya, maklum mereka ini masih buta terhadap Alloh
SWT. yang kedua tadi, yaitu orang yang membuat KHOLIQ sebagai petunjuk
terhadap, makhluk. Dan ini yang benar yang tepat. Alloh itu asli sumber dari
segala. yang majdhub. Golongan yang kedua ini dapat menempatkan. segala sesuatu
di tempatnya. Oleh karena Alloh itu sumber asal atau Pencipta atau wujud
pertama, maka mereka itu dapat menempatkan Alloh pada kedudukan yang
sebenarnya, di tempat yang pertama pula. sebagai petunjuk yang menunjukkan
segala sesuatu. Orang yang membuat Alloh sebagai petunjuk mereka tahu
sesungguhnya. Barang yang sesungguhnya yaitu soal yang paling pokok adalah
Alloh yang punya.
“FA ASBATAL AMRO MIN WUJUbDI ASLIHI”
(Makhluk dianggap, ada karena
dari asalnya dari Alloh SWT).